
Ketika saya SMP waktu itu sekitar tahun 2002-an, saya sering sekali bermain di sekitar tempat ini. Kadang sesekali saya bertanya pada sahabat saya "tempat ini kok beda sekali ya?", "ini dulunya stasiun Kereta Api" ucap sahabat saya, ketika mendengar hal tersebut sayapun sedikit mengkerutkan dahi, masa sih? tapi setelah saya perhatikan di sekeliling saya ternyata memang benar tempat ini dulunya merupakan sebuah stasiun Kereta Api, terdapat beberapa bangunan berjajar terbuat dari kayu. Kalau saya perhatikan lebih menyerupai sebuah gudang dan satu bangunan yang terbuat dari tembok yang mana seperti tempat pembelian tiket untuk Kereta Api.
Yang menjadi pertanyaan dalam benak saya sampai sekarang ini, mengapa bangunan tersebut tidak dipelihara atau direnovasi oleh pemerintah setempat, malah terkesan seperti dibiarkan begitu saja. Sayang sekali bangunan yang memiliki nilai sejarah dibiarkan begitu saja, jika dilihat dari sejarahnya bekas bangunan stasiun tersebut dulunya digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari perkebunan teh Malabar yang dikelola oleh K.A.R Bosscha. Dan tentu saja stasiun tersebut mempunyai peranan penting pada zamannya, untuk hiruk-pikuk dan laju perekonomian masyarakat Bandung Selatan pada waktu itu. Namun zaman berubah dan pola pikirpun berubah padahal jika diperhatikan alat transportasi yang cukup efektif dibandingkan dengan yang lainnya yaitu Kereta Api/Kereta Listrik.

Alangkah indahnya jika pemerintah setempat memperhatikan bangunan yang satu ini karena ini merupakan bangunan heritage bersejarah yang sudah ada pada zaman VOC. Dan alangkah lebih indahnya lagi jika bangunan tersebut diaktifkan menjadi sebuah stasiun Kereta lagi.
Ada stasiun kereta api pasti ada kereta apinya dong, ya! pada saat itu ada sebuah kereta api yang mempunyai julukan yaitu Si Gombar. Sebuah lokomotif tipe DD yang mampu memuat banyak muatan, yang dikelola oleh Staats Spoor (SS) atau Perusahaan Kereta Api Negara pada zaman Hindia-Belanda.

http://www.bandungheritage.org/
http://indonesianheritagerailway.com/
Komentar
Posting Komentar